Menengok kehidupan prasejarah di Leang-leang
Kawasan
Leang-leang berada di perbukitan cadas (karst) yang memiliki ratusan
gua serta sejumlah lukisan dan peninggalan manusia prasejarah yang
menghuni gua tersebut pada tahun 5.000 SM.
Di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten
Maros, Sulawesi Selatan, terdapat objek wisata sejarah yang merupakan
peninggalan arkeologis yang berharga. Namanya Taman Prasejarah
Leang-leang. Leang dalam bahasa lokal berarti gua. Dinamakan
demikian sebab banyak sekali gua yang terdapat di taman ini. Di dalam
gua-gua tersebut tersimpan lukisan dinding dan perkakas manusia purba.
Leang-leang merupakan bagian dari
ratusan gua-gua prasejarah yang ada di kawasan perbukitan karst
Maros-Pangkep. Dua arkeolog berkebangsaan Belanda adalah yang pertama
menemukan lukisan-lukisan dinding di Gua Pettae dan Petta Kere pada
tahun 1950.
Lukisan yang terdapat di Gua Pettae
berupa lima gambar telapak tangan, satu gambar babi rusa sedang loncat
dengan anak panah di bagian dada. Sementara di mulut gua yang tingginya
mencapai 8 meter dengan lebar 12 meter, terdapat alat serpih bilah,
serta kulit kerang. Untuk mencapai gua ini ada 26 anak tangga yang harus
ditapaki oleh wisatawan.
Gua Petta Kere yang lokasinya sekitar
300 meter dari Gua Pettae, memiliki semacam teras selebar hingga 2
meter. Di gua ini juga ditemukan dua gambar babi rusa, 27 gambar telapak
tangan, alat serpih bilah, dan mata panah. Untuk mencapai gua ini,
perlu usaha lebih dengan menapaki 64 anak tangga terlebih dahulu. Gua
tersebut diperkirakan telah dihuni sejak sekitar tahun 8.000 – 3.000 SM.
Lukisan prasejarah tersebut menceritakan
kehidupan sosial, seperti aktivitas harian dan sistem kepercayaan yang
dianut saat itu. Sementara gambar telapak tangan diperkirakan sebagai
cap tangan milik salah seorang anggota suku usai ritual potong jari.
Ritual ini dilakukan sebagai tanda berduka atas kematian orang
terdekatnya.
Warna
merah terlihat mendominasi lukisan dinding tersebut. Diperkirakan
pewarna yang digunakan terbuat dari bahan alami yang dapat meresap
hingga ke dalam pori-pori batu dan dapat bertahan hingga ribuan tahun.
Untuk mencapai Taman Prasejarah
Leang-leang, kita bisa berkendara dari pusat kota Makassar melalui Jalan
Tol Reformasi, lalu ke arah Maros melalui Jalan Tol Ir. Sutami. Dari
sana, tinggal mengikuit papan petunjuk ke arah Bantimurung.
Sumber:
http://www.wego.co.id/berita/menengok-kehidupan-prasejarah-di-leang-leang/
No comments:
Post a Comment