Luar Biasa, Gua di Kabupaten Maros Ini Dulu di Dalam Lautan
detikTravel Community - Kabupaten
Maros di Sulawesi Selatan sangat kaya akan gua dan perbukitan karst.
Melihat kontur alamnya yang unik, kabarnya daerah ini pada zaman purba
adalah lautan. Di sekitar Gua Pettae terdapat banyak fosil kerang.
Terdapat ratusan gua di perbukitan cadas atau karst, di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Dari temuan arkeologi, seratus di antaranya ditemukan jejak peninggalan purba, berupa lukisan dan peralatan dari batu yang digunakan oleh manusia pada zaman prasejarah.
Salah satunya berada di Gua Pettae, atau dalam bahasa setempat disebut Leang Pettae. Gua ini berlokasi di area Taman Prasejarah Leang-Leang. Gua ini posisinya berdekatan dengan Leang Petta Kere yang juga pernah dihuni oleh manusia purba.
Leang Pettae yang memiliki ketinggian 50 mdpl, memiliki langit-langit gua yang sempit. Gua ini memiliki tinggi 8 meter dan lebar 12 meter.
Di sekeliling Gua Pettae adalah daratan, di sekitarnya ada sawah dan pemukiman. Namun siapa sangka, area ini pada zaman purba merupakan lautan.
Bukti otentiknya masih bertebaran di sekitar mulut gua, berupa benda-benda laut. Di situ banyak sekali terdapat kulit kerang, baik yang masih utuh mau pun yang telah menjadi fosil.
Di museum yang berlokasi tak jauh dari gua, juga dipajang beberapa fosil kerang laut dan beberapa cangkang kerang yang besar.
Sementara itu dari informasi yang diberikan oleh guide yang memandu kami, Leang Pettae merupakan lokasi awal dari penelitian terhadap gua-gua prasejarah, dan awal penemuan lukisan dinding di Kabupaten Maros.
Penelitiannya dilakukan pada tahun 1950 oleh dua orang arkeolog Belanda, yaitu Van Heekeren dan Heeren Palm. Mereka menemukan gambar pada dinding gua. Sejak itulah penelitian dilakukan secara intensif untuk mengetahui jejak hunian prasejarah di kawasan tersebut.
Dengan waktu tempuh sekitar satu jam dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sempatkan ke gua ini bila Anda berkunjung ke Makassar.
Sumber:
http://travel.detik.com/read/2014/07/16/183000/2607045/1025/luar-biasa-gua-di-kabupaten-maros-ini-dulu-di-dalam-lautan
Terdapat ratusan gua di perbukitan cadas atau karst, di wilayah Kabupaten Maros dan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Dari temuan arkeologi, seratus di antaranya ditemukan jejak peninggalan purba, berupa lukisan dan peralatan dari batu yang digunakan oleh manusia pada zaman prasejarah.
Salah satunya berada di Gua Pettae, atau dalam bahasa setempat disebut Leang Pettae. Gua ini berlokasi di area Taman Prasejarah Leang-Leang. Gua ini posisinya berdekatan dengan Leang Petta Kere yang juga pernah dihuni oleh manusia purba.
Leang Pettae yang memiliki ketinggian 50 mdpl, memiliki langit-langit gua yang sempit. Gua ini memiliki tinggi 8 meter dan lebar 12 meter.
Di sekeliling Gua Pettae adalah daratan, di sekitarnya ada sawah dan pemukiman. Namun siapa sangka, area ini pada zaman purba merupakan lautan.
Bukti otentiknya masih bertebaran di sekitar mulut gua, berupa benda-benda laut. Di situ banyak sekali terdapat kulit kerang, baik yang masih utuh mau pun yang telah menjadi fosil.
Di museum yang berlokasi tak jauh dari gua, juga dipajang beberapa fosil kerang laut dan beberapa cangkang kerang yang besar.
Sementara itu dari informasi yang diberikan oleh guide yang memandu kami, Leang Pettae merupakan lokasi awal dari penelitian terhadap gua-gua prasejarah, dan awal penemuan lukisan dinding di Kabupaten Maros.
Penelitiannya dilakukan pada tahun 1950 oleh dua orang arkeolog Belanda, yaitu Van Heekeren dan Heeren Palm. Mereka menemukan gambar pada dinding gua. Sejak itulah penelitian dilakukan secara intensif untuk mengetahui jejak hunian prasejarah di kawasan tersebut.
Dengan waktu tempuh sekitar satu jam dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sempatkan ke gua ini bila Anda berkunjung ke Makassar.
Sumber:
http://travel.detik.com/read/2014/07/16/183000/2607045/1025/luar-biasa-gua-di-kabupaten-maros-ini-dulu-di-dalam-lautan
No comments:
Post a Comment